Riset ini merupakan Hibah Kedaireka Matching Fund dimana prodi Digital Business Technology (Software Engineering) mendapatkan kesempatan untuk mengimplementasikan Bank Sampah Digital di Provinsi Banten. Dalam pelaksanaan riset ini, prodi DBT - yang beranggotakan dosen dan mahasiswa-  berkolaborasi dengan industri pengelola sampah dan pemerintah kota Serang. 

Bank Sampah Digital (BSD) hadir sebagai solusi progressive menjadi Bank Sampah Induk pertama yang ada di Provinsi Banten yang berfokus pada pemilahan sampah kering/anorganik. Bank Sampah Digital sedang memperluas gerakan perubahan untuk menangani permasalahan sampah mulai dari rumah. Sampah tak hanya berakhir di tempat pembuangan namun diolah menjadi produk yang
bernilai guna, sehingga sampah berkurang dan ekonomi warga berkembang. Dalam kurun waktu satu tahun BSD telah memiliki 119 titik bank sampah di Kabupaten/Kota serang dan Kota Cilegon dengan total anggota mencapai 2811 KK. Prodi DBT optimis gerakan ini akan terus merambah ke beberapa Kabupaten dan Kota lainnya di Banten.

Dengan makin berkembangya Program Bank Sampah ini di masyarakat kami berpandangan pentingnya aplikasi digital yang dapat menunjang kerja lembaga Bank Sampah Digital menjadi efisien dalam melakukan input data ribuan anggota dan karena itulah aplikasi adalah jawaban. Digitalisasi juga penting sebagai gerakan ekonomi inklusif. Semua orang bisa berkontribusi dan terlibat dalam proses pengelolaan dan bisnis sampah. Yang terakhir, sebagai proses diseminasi dan pendidikan masyarakat dalam pengelolaan sampah melalui platform aplikasi dibutuhkan kerjasama.

Kolaborasi dengan Mitra yang coba prodi DBT kerjasamakan adalah pengembangan desain teknologi aplikasi yang dilakukan oleh mitra peneliti dalam hal ini dosen /Insan Dikti yang berada dalam bidang sesuai dengan kebutuhan kedua belah pihak (Insan Dikti dan Industri). Program studi Rekayasa Perangkat Lunak Universitas Prasetiya Mulya menjadi partner yang sesuai karena prodi ini memiliki rekam jejak pengembangan aplikasi berbasis digital yang sangat mumpuni ditambah lagi dengan project yang sedang berlangsung yakni IN2FOOD (INterdisciplinary Approach Towards Fostering Collaborative INnovation In FOOD Waste Management) yang merupakan proyek besar untuk pengelolaan sampah makanan yang berkolaborasi dengan konsorsium Eropa yakni Ghent University (Belgium), Tampere University (Finland), Hotelschool the Hague (Netherland). Melalui kolaborasi ini, harapannya akan terbentuk ekosistem yang kuat untuk pengelolaan sampah, terutama dalam mendukung pengembangan aplikasi untuk pengelolaan sampah agar lebih mudah, terkontrol, terdokumentasi.