Maraknya Flexing Culture membuat masyarakat dari segala kalangan tertarik untuk menikmati dan menggunakan barang mewah (luxury goods). Akibatnya, konsumsi luxury goods diekspektasikan akan terus meningkat. Namun, tren ini tentu saja tidak memihak kepada mereka yang financially immature. Jauh sebelum tren ini, sudah terdapat pelaku sewa-menyewa barang mewah yang dilakukan melalui akun media sosial pribadi. Karena sifatnya yang private, akad sewa-menyewa belum memiliki kesepakatan tertulis dan asuransi khusus.

Two sided marketplace untuk sewa- menyewa barang mewah (luxury goods) berbasis mobile apps yang terintegrasi dengan asuransi dan guarantor.